Gambar Sampul Bahasa Indonesia · BAB 6 Ulasan tentang Karya Kita
Bahasa Indonesia · BAB 6 Ulasan tentang Karya Kita
E. Kosasih

23/08/2021 06:07:26

SMP 8 K-13 revisi 2017

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

153

Kelas VIII SMP/MTs

Bab 6 Bahasa Indonesia

Bab

6

Ulasan Karya Kita

(sumber: Dokumen Penulis)

S

etelah membaca buku/

e-book,

menonton sinetron, ataupun acara-acara

televisi lain, kamu hampir selalu tergoda untuk mengomentari bacaan dan

tontonan-tontonan itu. Komentar itu berupa lontaran-lontaran kata bagus, seru,

lucu, mengasyikkan, ataupun ungkapan-ungkapan sejenisnya. Lontaran-lonatran

seperti itulah yang dimaksud dengan ulasan dalam bentuk sederhana. Dengan

demikian, ulasan sebenarnya bukan sesuatu yang asing bagimu.

154

Kelas VIII SMP/MTs

A. Menunjukkan Ciri-Ciri Ulasan

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: Menjelaskan

pengertian serta ciri-ciri teks ulasan berdasarkan isi dan objek ulasannya.

1.

P

engertian

Ulasan

P

erhatikanlah teks berikut!

Identitas Buku

Judul

:

Atheis

P

engarang

: A

chdiat K. Mihardja

P

enerbit

: B

alai Pustaka

T

ahun terbit

: 1949 (cet

akan pertama)

T

ebal halaman

: 232 h

alaman

At

heis

merupakan salah satu novel terbaik yang memperoleh hadiah tahunan

Pemerintah RI tahun 1969. R.J. Maguire menerjemahkan novel ini ke bahasa

Inggris tahun 1972. Sementara itu, Sjuman Djaya mengangkatnya ke layar perak

tahun 1974 dengan judul yang sama.

N

ovel ini menceritakan perjalanan hidup tokoh Hasan. Dari kecil ia dididik

menjadi anak yang saleh. Ia begitu taat beribadah. Begitu juga dengan orang tuanya

adalah pemeluk Islam yang fanatik. Orang tua Hasan menyekolahkan di MULO.

Di sekolah itu dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang bernama Rukmini.

Hubungan keduanya semakin akrab. Mereka saling jatuh cinta. Rupanya kisah

cinta mereka tidak bisa berlangsung lama. Oleh orang tuanya, Rukmini disuruh

kembali ke Jakarta. Ia akan dipinang oleh seorang saudagar kaya. Ia menuruti

nasihat orang tuanya dengan menerima pinangan saudagar kaya tersebut meski

pernikahan itu tidak disertai rasa cinta.

K

ejadian itu membuat hati Hasan hancur. Ia menjadi frustrasi. Untuk

menghilangkan bayangan Rukmini dari hidupnya, ia mengikuti aliran tarekat

seperti yang telah lama dianut orang tuanya. Ia semakin taat beribadah. Akan

tetapi, kehidupannya berubah ketika dia bertemu teman lamanya, yaitu Rusli.

Temannya itu datang bersama seorang wanita cantik bernama Kartini. Ia adalah

perempuan modern dan pergaulannya bebas. Ia juga seorang janda. Ternyata

sejak perjumpaan itu, Hasan menaruh hati pada Kartini. Alasannya, Kartini

memiliki karakter yang hampir sama dengan Rukmini.

155

Kelas VIII SMP/MTs

Bab 6 Bahasa Indonesia

S

emenjak Hasan mencintai Kartini, dia pun juga bergaul dengan teman-

teman Kartini. Hasan mencoba untuk menyadarkan Kartini dan Rusli dengan

memberikan ceramah-ceramahnya. Akan tetapi, karena Rusli juga pandai bicara,

kemudian dialah yang berbalik memengaruhi Hasan. Tanpa disadari, pemikiran-

pemikiran Rusli melekat di kepala Hasan. Mulanya, Hasan tidak terpengaruh.

Namun, keyakinannya mulai goyah ketika dia dikenalkan dengan seorang yang

tidak percaya Tuhan, yaitu Anwar. Pengetahuan Anwar tentang ketuhanan begitu

luas.

S

ejak saat itulah pemahaman Hasan tentang agama mulai berubah. Ia mulai

meragukan keberadaan Tuhan. Hasan semakin tersesat dari agama. Pergaulannya

semakin bebas. Ia kemudian menikahi Kartini. Pernikahan mereka didasarkan

atas rasa suka sama suka. Pernikahan mereka ternyata tidak bahagia. Kehidupan

rumah tangga mereka berantakan. Pergaulan Kartini semakin bebas. Lama–

kelamaan Hasan cemburu karena hubungan Kartini dengan Anwar semakin

dekat. Hasan menganggap Kartini telah selingkuh.

K

ejadian itu telah menyadarkan kembali Hasan tentang agama. Ia menyesal

dan

merasa berdosa atas apa yang telah diperbuat. Pergaulan bebasnya dengan

teman-teman yang tidak percaya Tuhan membuatnya tersesat dan ragu dengan

keberadaan Tuhan.

H

asan memutuskan bercerai dengan Kartini dan ia pun pulang kampung.Ia

ingi

n meminta maaf kepada ayahnya. Sesampainya di kampung, ia menjumpai

ayahnya sedang sakit keras. Ternyata ayahnya tidak mau memaafkan Hasan,

bahkan sampai maut menjemputnya. Ayah Hasan tetap berada pada pendirianya.

H

asan merasa bahwa semua itu terjadi karena perbuatan Anwar. Ia menaruh

dendam pada Anwar dan berniat membunuhnya. Pada suatu malam, ia

melaksanakan rencana itu. Kemudian, ia mencari Anwar. Karena pada waktu itu

situasi sedang tidak aman, diberlakukanlah jam malam. Nahas menimpa Hasan.

Belum sempat melaksanakan niatnya, ia malah tertembak. Akan tetapi, sebelum

meninggal, ia masih sempat mengingat Allah dengan berkali-kali menyebut

asma-Nya.

N

ovel ini banyak memberikan pelajaran kepada pembacanya. Kita harus

pandai bergaul dengan orang lain. Jangan sampai salah pergaulan hingga pada

akhirnya kita malah tersesat, bahkan sampai mengingkari ajaran agama. Kita

harus senantiasa berpegang teguh pada agama dan selalu meyakini keberadaan

Tu h a n .

156

Kelas VIII SMP/MTs

N

ilai moral yang kedua adalah hendaknya kita mau memaafkan kesalahan

orang lain yang sudah bertobat. Jangan seperti tokoh ayah Hasan yang tidak mau

memaafkan kesalahan anaknya bahkan sampai ajal menjemputnya. Manusia

adalah tempat salah dan lupa. Setiap manusia pasti mempunyai kesalahan, tetapi

suatu saat juga akan kembali ke jalan yang benar. Jika Tuhan Maha Pengampun,

Pengasih, dan Penyayang, mengapa manusia tidak bisa, apalagi demi memaafkan

anaknya sendiri. Bahasa novel ini lugas dan mudah dipahami. Sayangnya, novel

ini sudah sangat langka sehinga sulit diperoleh.

Contoh resensi film.

Fi

lm ”Laskar Pelangi” adalah sebuah adaptasi dari novel Andrea Hirata

dengan judul yang sama. Film ini berlokasi di Belitong, Sumatra. Film ini diawali

dengan tokoh Ikal dewasa (Lukman Sardi) yang kembali ke tanah kelahirannya

setelah merantau. Dia lalu

flash back

ke masa kecilnya dulu sewaktu masih di SD

Muhammadiyah yang sederhana dengan dua guru yang bersahaja, Bu Muslimah

(Cut Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara).

L

ima tahun berlalu dan film bercerita tentang anggota Laskar Pelangi

kelimanya

duduk di kelas V, melalui sudut pandang Ikal kecil (Zulfani). Selain Ikal,

ada juga tokoh Lintang (Ferdian) yang amat jenius dan Mahar (Verrys Yamarno)

yang menunjukkan bakat seni luar biasa. Tokoh-tokoh yang lain adalah Akiong,

Harun, Sahara, dan Kucai.

K

eputusan penting sutradara Riri Riza dan produser Mira Lesmana yang

memilih

anak-anak asli Belitong sebagai pemain ternyata tepat. Mereka bisa

menyela

mi karakter masing-masing walaupun tidak punya pengalaman akting

sebelumnya. Memang, Riri dan Mira terkenal akan kemampuannya mengorbitkan

bakat-bakat baru seperti yang terjadi pada Rachel Maryam.

157

Kelas VIII SMP/MTs

Bab 6 Bahasa Indonesia

Z

ulfani dan Ferdian menunjukkan penampilan yang luar biasa sebagai orang

baru dalam dunia akting tanpa pengalaman. Kepolosan mereka terasa sangat

natural, berbeda dengan bintang-bintang cilik lain yang sering mondar-mandir

di layar televisi kita. Anda pasti tanpa sadar tersenyum saat menyaksikan kisah

cinta Ikal dengan seorang gadis Tionghoa yang ditemuinya di pasar, menunjukkan

betapa naturalnya penampilan dia.

I

nti dari film ini, secara emosional, sebenarnya Lintang. Penonton langsung

jatuh cinta sejak kemunculan pertama Ikal di layar. Sebagai anak termiskin dari

sebuah ko

munitas miskin, gayanya yang terengah-engah menggenjot sepeda yang

terlalu besar untuknya adalah sebuah

scene

tak terlupakan. Sementara itu, aktor

veteran Ikranagara, memberikan penampilan memukau sebagai Pak Harfan.

Dia sukses membawakan karakter guru senior yang bersemangat, baik hati, dan

sanggup mengambil hati anak-anak asuhannya.

S

kenarionya agak berbeda dibanding cerita di novel dengan penambahan

beberapa karakter guru yang tidak dituliskan oleh Andrea. Sebuah hal yang wajar,

tentu saja. Memang ini film lawas keluaran 2008. Akan tetapi, tidak ada ruginya

menonton ”Laskar Pelangi” berkali-kali karena film ini memang "beda" dan

berani melawan arus utama sinema Indonesia.

(resensifilmbagus.blogspot.com.

dengan beberapa penyesuaian)

Contoh teks ulasan untuk album lagu.

S

ensual! Itu adalah kata yang tepat untuk menggambarkan nyawa musik

yang dibawa oleh

band

asal Malang ini.

Band

tersebut hadir kembali meramaikan

kancah musik lokal,

Atlesta

mengusung nuansa percampuran musik pop, RnB

dengan

jazz

dalam dua belas lagu besutan Fifan Christa dan kawan-kawan ini.

A

lbum kedua berjudul

Sensation

dimulai dengan lagu berjudul "Aroma". Lirik

yang singkat dengan sayup-sayup vokal perempuan, membiarkan pendengarnya

berimajinasi dalam

track

pemanasan ini. Tak cukup sampai di situ, lagu kedua

berjudul "Paris Weekend" juga membawa pada imajinasi seolah-olah berada

dalam perjalanan panjang menuju ke suasana romantis bersama musik bernuansa

jazz

80-an. Dalam lagu kedua ini sekilas melemparkan ingatan kita pada musik

yang diusung oleh grup band

Earth Wind and Fire.

M

elompat ke lagi selanjutnya adalah "Oh You". Jika di album sebelumnya

kesan seksi nan nakal ditonjolkan oleh Fifan dan kawan-kawan, barangkali lagu

inilah yang mewakili perubahan kesan seksi-nakal ke seksi-elegan. Hal itu terlihat

dari pemilihan diksi yang jauh lebih halus tanpa meninggalkan kesan sensual.

158

Kelas VIII SMP/MTs

"Oh

you, just feel the night // Alright, just turn me right // Oh you, turn off

the light // Anybody alright, take it all to say."

Melodinya

catchy

, dijamin sekali

mendengarkan kita tidak akan kesulitan untuk mengingat lagu ini.

C

oba dengarkan lagu berjudul "Sensation". Pada lagu ini nuansa RnB lebih

terasa dengan ketukan unik.

A

lbum yang dikemas dengan dominan warna hitam ini menyuguhkan dua

instrumen. Pertama adalah "Sunset" didominasi oleh gitar. Nuansa itu sekilas

terdengar ala

Kings of Convenience

ini. Sementara itu, pada lagu ke sembilan

kita dibawa mendengarkan dentingan piano yang menenangkan setelah diajak

menggoyangkan tubuh pada lagu sebelumnya, "Cadillac Model".

J

ika kamu pecinta musik sekaligus penikmat fotografi, di album ini kita bisa

menikmati keduanya sekaligus karena Atlesta mengemas lirik-lirik dalam album

Sensation

itu ke dalam empat belas lembar foto menarik. Sayangnya lirik-lirik

tersebut tidak semuanya tercetak dengan baik, dengan

font handwriting

yang

cukup sulit untuk dibaca.

S

ecara umum, album ini sebenarnya sudah mampu mendekati apa yang

dikerja Atlesta, yakni kesan klasik. Atlesta jauh lebih matang, penuh gairah dan

namun tetap

catchy

. Sangat layak album itu untuk dikoleksi tentunya!

(Winda Carmelita, kapanlagi. com dengan beberapa penyesuaian)

Kegiatan 6.2

A.

S

ebutkanlah judul-judul yang kamu ketahui berkaitan dengan jenis-jenis

karya di bawah ini! Tuliskan pula isinya secara ringkas!

Jenis Karya

Judul

Isi

I

II

I

II

1. Kumpulan cerpen

2. Novel

3. Buku ilmu pengetahuan

4. Film

5. Drama

6. Album lagu

159

Kelas VIII SMP/MTs

Bab 6 Bahasa Indonesia

B.

1.

B

acalah pula sebuah contoh teks ulasan, baik itu bersumber dari buku,

surat kabar, majalah, ataupun internet!

2.

J

elaskanlah isi karya dari yang diulasnya itu (objek ulasan)!

3.

T

uliskan pula kelebihan dan kelemahannya secara garis besar!

Judul ulasan

: ....

Sumber

: ....

Jenis/Objek Ulasan

Kelebihan

Kelemahan

B.

M

enjelaskan Kembali Teks Ulasan

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: Menjelaskan maksud

teks ulasan yang telah dibaca beserta kelebihan ataupun kekurangannya, baik

lisan ataupun secara tertulis.

1. Maksud Suatu Teks Ulasan

Perhatikanlah teks berikut.

Judul

: ”

Beth”

Bintang

:

Inne Febriyanti, El Manik, Lola Amaria, Reny Djajusman, Saut Sitompul

Sutradara

: A

ria Kusumadewa

Produser

: A

ria Kusumadewa, Nurul Arifin, Inne Febriyanti, dan Rio Kondo

Skenario

: N

ana J. Mulyana

Fotografi

: En

ggong Supardi

Produksi

: PT S

inemata

Durasi

: 85 m

enit

"A

dakah kata-kata sehat yang keluar dari mulut orang gila?" Ini pertanyaan

sederhana. Namun, layaknya pertanyaan sederhana, yang ini pun membutuhkan

jawaban yang rumit. Celakanya, jawaban dari pertanyaan inilah yang akan

menentukan persepsi penonton terhadap Beth, film terbaru garapan sutradara

muda Aria Kusumadewa.

160

Kelas VIII SMP/MTs

M

ereka yang memilih jawaban positif, dengan sendirinya akan mencerna

Beth sebagai sebuah film alternatif yang kaya makna. Sebaliknya, bagi pemilih

jawaban negatif, tak lagi perlu memaksakan diri untuk menikmatinya. Hal ini

karena dari awal hinga akhir, Beth hanya mengambil satu

setting

: kehidupan di

suatu rumah sakit jiwa.

I

nti cerita film ”Beth” berkisah cinta yang tragis antara Beth atau Elizabeth

(Inne Febriyanti) dan Pesta (Bucek), sebagai dua anak manusia yang hidup

dalam lingkungan sosial berbeda. Tak direstui oleh orang tua Beth yang jenderal.

Kehidupan asmara Beth-Pesta pun berakhir mengenaskan. Pesta masuk penjara

karena tertangkap ketika mengonsumsi narkoba. Beth jadi gila lantaran tak kuat

menanggung deritanya. Lebih tragis lagi, keduanya dipertemukan kembali di

Rumah Sakit Jiwa Manusia.

A

kan tetapi, kisah cinta Beth-Pesta hanyalah bingkai semata. Inti film ”Beth”

yang sebenarnya tentang sejumlah karakter yang kemudian muncul dalam

kehidupan para penghuni rumah sakit jiwa itu. Di sana ada penyair gila yang

kerjanya hanya menulis dan membaca puisi. Ada politikus gila akibat obsesinya

untuk menduduki kursi kepresidenan tak pernah tercapai.

Di r

umah sakit tersebut ada juga seorang perawat yang terpaksa mengabdi

karena ia tak diterima masyarakat lantaran pernah dirawat di rumah sakit jiwa

itu. Ada pula pasien yang gila justru lantaran terobsesi jadi dokter jiwa. Tingkah

para profesional gila yang dirangkai dalam akting yang kemudian melahirkan

sejumlah pesan moral Aria.

M

elalui tokoh Beth, Aria ingin menawarkan pandangan baru lewat suatu

‘kerajaan’ yang dibangunnya. Bukan di dunia waras tidak pula di dunia gila, tetapi

di antara keduanya. "Melalui film ini saya hanya ingin mengungkap realitas dalam

ekspresi yang jujur. Tak lebih dari itu," kata Aria.

M

enurutnya, seperti juga dunia waras, kehidupan di ‘dunia gila’ juga memiliki

logika sendiri. Itu sebabnya ada orang gila yang ternyata berpikiran justru lebih

logis ketimbang orang sehat. "Sebaliknya, banyak juga orang yang mengaku sehat,

tetapi berperilaku tak lebih baik dari orang gila," tambah Aria.

B

agaimana pun keadaannya, film ”Beth” merupakan ungkapan semangat

pemberontakan Aria pada sesuatu yang mapan. Dari sana Aria ingin memberi

isyarat bahwa sudah waktunya kita mengkritisi idiom-idiom sesat yang kini

terlanjur hidup dalam masyarakat kita. Jelasnya, memandang hidup secara lebih

jujur adalah sebuah kebutuhan mendesak.

161

Kelas VIII SMP/MTs

Bab 6 Bahasa Indonesia

T

entang pesan moral ini, pengamat kesenian Afrizal Malna mengatakan,

tak dapat tertangkap dengan jelas di film ”Beth”. "Semua karakter dimainkan

bagus dengan porsi yang sama sehingga tak terlihat adanya penonjolan karakter

tertentu,"katanya.

I

a justru melihat ”Beth” sebagai gambaran kian sempitnya ruang di masyarakat

yang patut dijadikan tempat manusia untuk berkreasi satu-satunya ruang yang

tersisa bagi Aria adalah rumah sakit jiwa. "Tapi, soal apakah ini pilihan yang

paling tepat, tentu tetap perlu dipertanyakan," katanya.

M

eskipun demikian, semua itu bersifat multitafsir. Film ”Beth” tampak

istimewa karena pendekatan Aria yang unik dibanding sineas lain. Nurul Arifin

melihat film karya Aria ini tak ubahnya suatu realitas yang didekati dengan cara

yang berkebalikan dari pendekatan yang dilakukan Garin Nugroho dalam karya-

karyanya. "Beda dengan karya-karya Garin yang menggambarkan realitas sosial

yang selalu dari sisi kehidupan yang manis–manis, Aria lebih suka mendekatinya

dari sisi-sisi yang lebih pahit," kata Nurul. "Itu sebabnya semangat Aria ini perlu

didukung penuh."(

Republika

)

T

eks tersebut menjelaskan film ”Beth”. Film itu berkisah tentang cinta

tragis antara Beth dengan Pesta, sebagai dua anak manusia yang hidup dalam

lingkungan sosial berbeda. Teks itu menjelaskan bahwa latar film tersebut terjadi

di rumah sakit jiwa. Film itu pun mengungkapkan semangat pemberontakan.

Semua karakter tokoh di dalamnya dimainkan bagus dengan porsi yang sama

sehingga tidak terlihat adanya penonjolan karakter tertentu.

162

Kelas VIII SMP/MTs

I

tulah beberapa hal yang dapat dapat kita ceritakan kembali setelah membaca

teks tersebut. Aspek yang kita ceritakan itu berupa penambahan pengetahuan

dan pemahaman kita tentang film ”Beth”, baik itu tentang isi dan kualitas

keseluruhannya. Dengan membaca teks semacam itu, kita pun diajak untuk

bersikap menghargai dan selalu kritis ketika memahami suatu karya.

Keiatan 6.3

A.

1.

P

erhatikan kembali teks ulasaan tentang film ”

B e t h” !

2.

M

anakah dari kalimat-kalimat di bawah ini yang sesuai dengan isi teks

tersebut?

Kalimat

Sesuai

Tidak sesuai

a. Film ”Beth” merupakan film alternatif yang

kaya makna.

b. Dari awal hinga akhir, Beth hanya mengambil

satu

setting

: kehidupan di suatu rumah sakit

jiwa.

c. Film ”Beth” bercerita tentang kisah cinta yang

tragis antara Beth dengan Pesta.

d. Beth jadi gila lantaran tak kuat menanggung

derita akibat aborsi paksa.

e. Beth merupakan gambaran tentang kian

sempitnya ruang di masyarakat yang patut

dijadikan tempat untuk berkreasi.

B.

1.

C

atatlah hal-hal yang kamu anggap penting/menarik dari ulasan film

”Beth” di depan!

2.

B

erdasarkan catatan itu, ceritakan kembali isi ulasan tersebut dengan

kata-katamu sendiri!

Catatan Penting

Penceritaan Kembali

163

Kelas VIII SMP/MTs

Bab 6 Bahasa Indonesia

C.

1.

S

ilang bacakan hasil kegiatanmu itu dengan 1–2 orang teman.

2.

M

intalah mereka untuk menilai/mengoreksinya dengan menggunakan

rubrik seperti berikut!

Aspek Penilaian

Nilai

1

2

3

4

a. Kesesuaian isi tulisan dengan teks asli

b. Kejelasan dalam penyampaian

c. Keefektifan kalimat-kalimatnya

d. Ketepatan ejaan dan tanda baca

Jumlah

2. Kekurangan dan Kelebihan Suatu Teks Ulasan

P

erhatikan kembali teks ulasan film ”Laskar Pelangi” di depan. Pemahamanmu

tentang teks tidak utuh karena unsur-unsurnya kurang lengkap. Dalam teks itu

tidak ada identitas karya yang diulasnya. Sinopsis tentang isi film itu sendiri tidak

jelas. Teks itu langsung pada orientasi dan analisis. Oleh karena itu, pemahaman

kita terhadap teks tersebut tidaklah lengkap.

D

emikian halnya dengan teks berikutnya tentang ulasan terhadap album lagu,

teks itu tidak menyertakan identitas isi album. Hal itu menjadikan pemahaman

terhadap teks tersebut menjadi terhambat.

B

erdasarkan contoh tersebut, kekurangan teks ulasan bisa terjadi pada

strukturnya yang tidak lengkap. Misalnya, karena tidak menyebutkan identitas

karya yang ditanggapi. Kekurangannya itu mungkin pula terdapat pada isinya

yang tidak jelas. Hal itu seperti pada contoh di depan, terdapat penyebutan nama

grup yang tidak dikenal oleh pembaca dan hal itu akan mengganggu pemahaman

mereka.

K

ekurangan suatu teks mungkin pula dijumpai pada pilihan katanya. Dalam

teks tanggapan di depan, misalnya, terdapat kata-kata

font handwriting

dan

catchy

.

Kata-kata tersebut kemungkinan sulit dipahami oleh para pembaca. Oleh karena

itu, sebaiknya dicarikan padanannya dalam bahasa Indonesia.

T

eks ulasan tidak selalu mimiliki kekurangan. Di dalamnya tentu pula

terdapat sejumlah kelebihan. Hal itu terkait dengan kejelasan penyampaiannya,

penggunaan bahasa, dan kelebihan pada aspek-aspek yang lain.

164

Kelas VIII SMP/MTs

Kegiatan 6.4

A.

1.

B

acalah sebuah cerita teks ulasan lainnya.

2.

K

emudian, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.

Pertanyaan

Ya

Tidak

a. Apakah unsur-unsur pada struktur teks itu sudah

lengkap?

b. Apakah unsur-unsur pada struktur teks itu sudah

tersusun secara sistematis?

c. Apakah ada kata konjungsi penerang di dalam teks

itu?

d. Apakah ada konjungsi temporal di dalam teks itu?

e. Apakah ada kesalahan pemilihan kata di dalamnya?

B

.

K

ata apa yang tepat untuk menggantikan kata-kata yang bergaris bawah ini!

Kata dalam Kalimat

Kata Pengganti

1. Shinta nyaris tanpa cacat

.

2. Sosoknya begitu memikat sampai suatu hari

seorang pemuda jatuh cinta kepadanya.

3. Shinta adalah anak yang tidak mempunyai

ayah.

4. Pementasan itu pun menarik

walaupun hanya

diperankan oleh empat orang.

5. Para penonton kurang nyaman ketika

pergantian

setting

, terlalu lama sehingga

penonton merasa jenuh.

165

Kelas VIII SMP/MTs

Bab 6 Bahasa Indonesia

C. Adakah penulisan kata yang salah dalam kalimat-kalimat di bawah ini?

Jelaskanlah!

Kalimat

Ada

Tidak

Ada

Penjelasan

1. Dari berjam-jam hingga mampu

menyelesaikannya di bawah dua

puluh detik, bahkan dengan mata

tertutup.

2. Satu per satu kompetisi lokal

diadakan untuk berlomba

menyelesaikan rubik.

3. Kejuaraan ini dimenangi oleh

seorang pelajar Vietnam berumur

16 tahun, Minh Thai, dengan

catatan waktu 22,95 detik.

4. Sebagian lebih tertarik dengan

kehadiran

video

game

elektronik

yang lebih modern.

5. Demam rubik pun melanda untuk

ke dua kalinya.

Tugas Individu

A.

B

acalah teks ulasan lain, baik itu dari surat kabar, majalah, maupun internet!

B.

D

ari teks tersebut, temukanlah kekurangan/kelebihannya, baik itu berkaitan

dengan struktur maupun kaidah kebahasaannya!

Aspek

Kutipan Teks

Penjelasan

1. Struktur

2. Kaidah

166

Kelas VIII SMP/MTs

C. Menelaahan Struktur dan Kaidah Teks Ulasan

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: Menelaah teks

ulasan untuk mengetahui struktur dan kaidah beserta perbedaan tentang

kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, dan karya seni daerah).

1. Struktur Teks Ulasan

P

erhatikan kembali contoh teks ulasan novel Atheis di depan. Tampak bahwa

struktur ataupun susunannya dibentuk oleh bagian-bagian seperti identitas

karya, orientasi, sinopsis, analisis, dan evaluasi. Selain itu, sering pula disertai

rekomendasi yang berisikan saran-saran kepada pembaca.

a.

I

dentitas karya dalam novel

Atheis

mencakup judul, pengarang, penerbit,

tahun terbit, tebal halaman, dan ukuran buku. Bagian ini mungkin saja

tidak dinyatakan secara langsung. Hal itu seperti yang tampak pada teks

ulasan film dan lagu.

b

.

Or

ientasi dalam paragraf pertama, yakni dengan menjelaskan

keberadaannya sebagai novel yang mendapat penghargaan, sekaligus

mendapat perhatian yang cukup besar dari banyak kalangan.

c.

S

inopsis berupa ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis

terhadap isi novel.

d

.

A

nalisis berupa paparan tentang keberadaaan unsur-unsur cerita, seperti

tema, penokohan, dan alur.

e

.

E

valuasi berupa paparan tentang kelebihan dan kekurangan suatu karya.

Dalam contoh di depan dinyatakan bahwa novel

Atheis

menyajikan

beberapa pelajaran hidup, bahasanya mudah dicerna. Adapun

kekurangannya bahwa novel tersebut sudah sangat langka dan sulit

diperoleh.

167

Kelas VIII SMP/MTs

Bab 6 Bahasa Indonesia

Kegiatan 6.5

A.

1.

B

aca kembali teks ulasan untuk novel

Atheis

!

2.

S

ecara berdiskusi, jelaskanlah bagian-bagian dari struktur teks tersebut

secara jelas!

Struktur Teks Ulasan

Novel Atheis

Penjelasan

a. Identitas karya

b. Orientasi

c. Sinopsis

d. Analisis

e. Evaluasi

B.

P

asangkanlah!

Pernyataan

Struktur Teks

1. Bahasa novel ini mengalir lancar dan mudah

dipahami. (....)

A. Identitas

B. Orientasi

C. Sinopsis

D. Analisis

E. Evaluasi

F. Rekomendasi

2. Novel memberikan banyak pelajaran pada

pembacanya antara lain bahwa kita harus pandai

bergaul dengan orang lain. (....)

3.

Atheis

merupakan salah satu novel terbaik yang

memperoleh hadiah tahunan Pemerintah RI tahun

1969. (....)

4. Judul :

Atheis

Pengarang : Achdiat K. Mihardja. (....)

5. Novel ini menceritakan perjalanan hidup tokoh

Hasan. (....)

168

Kelas VIII SMP/MTs

C.

1.

P

resentasikanlah atau silang bacakan hasil telaahan kelompokmu dengan

kelompok lainnya!

2.

M

intalah mereka untuk memberikan penilaian berdasarkan kelengkapan,

ketepatan, dan kejelasan hasil telaah kelompokmu itu!

No.

Aspek Penilaian

Nilai

1

2

3

4

1

Kelengkapan bagian-bagian jawaban

2

Ketepatan isi jawaban

3

Kejelasan penyampaian

Jumlah

2. Kaidah Kebahasan Teks Ulasan

S

eperti halnya jenis teks lainnya, teks ulasan memiliki kekhasan kaidah

kebahasannya. Seperti yang tampak pada contoh-contoh di depan, bahwa

karakteristik dari kebahasaan teks ulasan sebagai berikut.

a.

B

anyak menggunakan konjungsi penerang, seperti

bahwa, yakni, yaitu.

Contoh:

1)

H

asan merasa

bahwa

semua itu terjadi karena perbuatan Anwar. Ia

menaruh dendam kepada Anwar dan berniat membunuhnya.

2)

N

ovel ini banyak memberikan pelajaran pada pembacanya, antara

lain,

bahwa

kita harus pandai bergaul dengan orang lain.

b

.

B

anyak menggunakan konjungsi temporal, seperti

sejak, semenjak,

kemudian, akhirnya.

Contoh:

1)

S

ejak

saat itulah, pemahaman Hasan tentang agama mulai berubah.

Ia mulai meragukan keberadaan Tuhan.

2)

K

emudian,

ia mencari Anwar.

c. B

anyak menggunakan konjungsi penyebab, seperti

karena, sebab.

169

Kelas VIII SMP/MTs

Bab 6 Bahasa Indonesia

Contoh:

1)

A

kan tetapi

, karena Rusli juga pandai bicara, kemudian dialah yang

berbalik memengaruhi Hasan.

2)

L

ama-kelamaan Hasan cemburu

karena

hubungan Kartini dengan

Anwar semakin dekat.

d

.

M

enggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau

rekomendasi pada bagian akhir teks. Hal ini ditandai oleh kata

jangan,

harus, hendaknya,

Contoh :

1)

J

angan

sampai salah pergaulan hingga pada akhirnya kita malah

tersesat. Bahkan, sampai mengingkari ajaran agama.

2)

K

ita

harus

senantiasa berpegang teguh pada agama dan selalu

meyakini dengan keberadaan Tuhan Semesta Alam.

3)

N

ilai moral yang kedua adalah

hendaknya

kita mau memaafkan

kesalahan orang lain yang sudah bertaubat.

Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan

170

Kelas VIII SMP/MTs

Kegiatan 6.6

A. Pasangkanlah!

Contoh Kata

Kaidah Kebahasaan

1. sebab

A. rekomendasi

B. konjungsi kausalitas

C. konjungsi penerang

D. konjungsi temporal

E. kata depan penanda

keterangan waktu

2. hendaknya

3. semenjak

4. kemudian

5. yaitu

B. Contohkanlah!

Tunjukkanlah contoh kalimat dari suatu teks ulasan yang menggunakan kata-

kata berikut!

Kata

Contoh Kalimat

1. akhirnya

2. bahwa

3. hendaknya

4. lalu

5. karena

C.

C

ontohkanlah!

Buatlah contoh kalimat dengan menggunakan kata-kata berikut!

Jelaskan pula arti setiap kata tersebut sehingga jelas perbedaannya!

Kata

Contoh Kalimat

Arti

1. sebab

2. penyebab

3. penyebabnya

4. penyebapan

5. menyebabkan

6. disebabkan

7. oleh sebab itu

171

Kelas VIII SMP/MTs

Bab 6 Bahasa Indonesia

D. Menyusun Teks Ulasan

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: Menyusun teks

ulasan dengan langkah-langkah yang benar.

1. Langkah-Langkah Penyusunan

T

eks ulasan merupakan suatu teks yang berisi pembahasan ataupun penilaian

terhadap suatu buku atau karya-karya lain. Teks ulasan disusun berdasarkan

tafsiran maupun pemahaman atas isi buku yang dibaca. Berbeda dengan

menafsirkan terhadap teks lain yang lebih tertuju pada kepentinganmu sendiri,

penyusunan ulasan selalu ditujukan untuk kepentingan orang lain.

Hasil pemahaman itu lalu disampaikan kepada kepada khayalak. Untuk menyusun

teks seperti itu, langkah-langkahnya sebagai berikut.

a.

M

encatat identitas buku atau karya yang akan diulas, yang meliputi

judul, penulis, nama penerbit, tahun terbit, termasuk ketebalan. Kalau

perlu termasuk harga buku.

b

.

M

encatat hal-hal menarik/penting dari isi buku.

c.

M

enelaah kelebihan dan kelemahan isi buku.

d

.

M

erumuskan kesimpulan tentang isi dan kesan-kesan buku itu secara

keseluruhan.

e

.

M

embuat saran-saran untuk pembaca.

Kegiatan 6.7

A.

1.

B

acalah sebuah buku, baik itu buku sastra maupun buku ilmiah populer.

Usahakan buku itu merupakan terbitan terbaru!

2.

C

atatlah identitas buku dan hal-hal lainnya seperti yang telah dipaparkan

di depan!

Judul buku

....

Penulis

....

Penerbit

....

Tahun terbit

....

Halaman

....

Informasi penting

....

Kelebihan dan kelemahan

172

Kelas VIII SMP/MTs

a. Kelebihan

....

b. Kelemahan

....

Simpulan

....

Saran-saran

...

B. Mintalah saran-saran dari teman-temanmu tentang ketepatan, kelengkapan,

dan kejelasan catatan-catatanmu itu!

Aspek yang

Disarankan

Isi Saran

2. Penuangan Catatan ke dalam Teks Ulasan Lengkap

P

ada pembelajaran sebelumnya, kamu telah membuat sejumlah catatan

tentang buku yang telah kamu baca, bukan? Berdasarkan catatan-catatan itulah,

kamu dapat menyusun teks ulasan secara lebih lengkap. Catatan-catatan itu dapat

kamu jelaskan kembali dengan memperhatikan struktur teks ulasan yang telah

dipahami sebelumnya. Perhatikan pula kaidah kebahasaannya, seperti dalam

hal penggunaan konjungsi penyebaban dan temporal, kata-kata penerang, dan

pernyataan-pernyataan yang bernada saran.

173

Kelas VIII SMP/MTs

Bab 6 Bahasa Indonesia

Kegiatan 6.8

A. Berdasarkan catatan yang telah kamu buat, lengkapilah tabel di bawah ini!

Struktur Teks

Ulasan Penjelasan

a. Identitas buku

b. Orientasi

c. Sinopsis

d. Analisis

e. Evaluasi

B.

K

embangkanlah catatan dalam isi tabel itu menjadi sebuah teks ulasan yang

lengkap! Setelah itu, mintalah penilaian/tanggapan dari teman-temanmu

dengan menggunakan format berikut!

Aspek

Nilai

(1-4)

Tanggapan/

Penjelasan

1. Kelengkapan unsur-unsur teks ulasan

2. Kejelasan dalam pembahasan

3. Kebenaran isi tanggapan

4. Penggunaan bahasa

5. Daya tarik penyajian

174

Kelas VIII SMP/MTs

Aku Bisa

L

engkapilah tabel di bawah ini dengan benar, sesuai dengan tingkat

penguasaanmu terhadap materi-materi dalam bab ini!

Pokok Bahasan

Tingkat Penguasaan

A

B

C

D

1. Merinci macam-macam informasi

pada teks.

2. Menceritakan kembali isi teks

ulasan.

3. Menelaah struktur dan kebahasaan

teks ulasan.

4. Menyajikan tanggapan tentang

kualitas suatu karya dalam

bentuk teks ulasan dengan

memperhatikan struktur dan

unsur-unsur kebahasaannya.

Keterangan:

A = sangat dikuasai

B = dikuasai

C = cukup dikuasai

D = tidak dikuasai

A

pabila masih ada pokok bahasan yang belum kamu kuasai? Pelajarilah

kembali pokok bahasan tersebut. Kembangkan pula kemampuanmu dalam

mengulas suatu karya. Cobalah kirimkan hasil ulasanmu ke surat kabar ataupun

majalah. Dapat pula kamu pajang di majalah dinding sekolah atau kamu simpan

di

blog

. Menyenangkan apabila tulisanmu itu dibaca banyak orang. Selamat, ya!